Ado Bae
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Metro

    Hampir Tembus Pasar! 200 Kg Ganja Diamankan Polresta Jambi

    Dukung Atlet Muda, Al Haris Buka POMDA Jambi 2025

    Musprovlub Formalitas? Eva Lam Kembali Jadi Ketum Gymnastik Jambi

    Tambah Satu Putra Terbaik, Kombes Pol Muhammad Edi Faryad Resmi Bergelar Doktor

    Jual Narkoba Bawa Bendera Helen Pasti Aman

    BNNK Tanjungpinang dan Kemenag Tanjungpinang Tandatangani MoU Terkait P4GN

    Kapolres SBT Periksa Kendaraan Dinas, Pastikan Semuanya Dalam Keadaan Prima

    Ada Surat Izin Pimpinan, TNI Polri Boleh Mencalonkan Diri Sebagai Ketua KONI

    Ini Klarifikasi Pihak Pangkalan LPG di Desa Jelatang Yang Tidak Utamakan Warga Lokal

  • Hukrim

    Ada Apa dengan Lapas Narkotika Muara Sabak? Tersangka Narkoba Mengaku Dapat Barang dari Dalam

    Pembunuh Siswi MTs di SBT Ditangkap, Diduga karena Tolakan Korban

    Kabag Hukum Kota Jambi Bakal Diperiksa Terkait Kasus Pembangunan Mall JCC, Ini Jadwalnya

    Pembangunan JCC Simpang Kawat Digarap Kejaksaan, Sekda Kota Jambi di Periksa Penyidik

    Kasus BUMD PT Siginjai Sakti Terus Bergulir, Sekda Kota Jambi Diperika Kejari Jambi

    Gudang Oli Oplosan Tebakar, Polisi  Periksa Pemilik Berinisial H

    Penyidik Sudah Periksa Adi Varial Putra Mantan Kadisdik Provinsi Dalam Kasus Korupsi DAK Fisik SMK

    Kanadas, Hakim Tolak Semua Eksessi Helen

  • Opini

    PKC PMII Jambi di Persimpangan Jalan: Senior Lapar Panggung, Kader Jadi Penonton

  • Nasional

    Penyelundupan CPMI Digagalkan di Nunukan, Enam Orang Diamankan

    BP3MI Kaltara Terima 14 CPMI Nonprosedural Hasil Pencegahan KSKP Polres Tarakan

    Kasat Narkoba dan 3 Anggota Polres Nunukan Ditangkap Bareskrim Polri Terkait Penyelundupan Sabu

    Amankan Perbatasan, BP3MI Kaltara Intensifkan Patroli Jalur Tikus

    Semangat Baru BP3MI Kaltara dalam Melayani dan Melindungi PMI

    Kompol Muhammad Aulia Nasution Lulus Sespimmen Angkatan ke-65, Siap Jadi Motor Perubahan di Tubuh Polri

    Peserta Sespimmen Polri Dikreg ke-65 Gelar Bakti Sosial di Tangerang Selatan

    Kapolres SBT Tidak Akan Bairkan Kriminalitas dan Premanisme Melenggang Bebas

    Kapolres Seram Bagian Timur Pimpim Sertijab Kabag Ops

  • Olahraga

    Gubernur Al Haris Minta KONI Segera Proses Pelaksanaan Musprov

  • Politik
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Metro

    Hampir Tembus Pasar! 200 Kg Ganja Diamankan Polresta Jambi

    Dukung Atlet Muda, Al Haris Buka POMDA Jambi 2025

    Musprovlub Formalitas? Eva Lam Kembali Jadi Ketum Gymnastik Jambi

    Tambah Satu Putra Terbaik, Kombes Pol Muhammad Edi Faryad Resmi Bergelar Doktor

    Jual Narkoba Bawa Bendera Helen Pasti Aman

    BNNK Tanjungpinang dan Kemenag Tanjungpinang Tandatangani MoU Terkait P4GN

    Kapolres SBT Periksa Kendaraan Dinas, Pastikan Semuanya Dalam Keadaan Prima

    Ada Surat Izin Pimpinan, TNI Polri Boleh Mencalonkan Diri Sebagai Ketua KONI

    Ini Klarifikasi Pihak Pangkalan LPG di Desa Jelatang Yang Tidak Utamakan Warga Lokal

  • Hukrim

    Ada Apa dengan Lapas Narkotika Muara Sabak? Tersangka Narkoba Mengaku Dapat Barang dari Dalam

    Pembunuh Siswi MTs di SBT Ditangkap, Diduga karena Tolakan Korban

    Kabag Hukum Kota Jambi Bakal Diperiksa Terkait Kasus Pembangunan Mall JCC, Ini Jadwalnya

    Pembangunan JCC Simpang Kawat Digarap Kejaksaan, Sekda Kota Jambi di Periksa Penyidik

    Kasus BUMD PT Siginjai Sakti Terus Bergulir, Sekda Kota Jambi Diperika Kejari Jambi

    Gudang Oli Oplosan Tebakar, Polisi  Periksa Pemilik Berinisial H

    Penyidik Sudah Periksa Adi Varial Putra Mantan Kadisdik Provinsi Dalam Kasus Korupsi DAK Fisik SMK

    Kanadas, Hakim Tolak Semua Eksessi Helen

  • Opini

    PKC PMII Jambi di Persimpangan Jalan: Senior Lapar Panggung, Kader Jadi Penonton

  • Nasional

    Penyelundupan CPMI Digagalkan di Nunukan, Enam Orang Diamankan

    BP3MI Kaltara Terima 14 CPMI Nonprosedural Hasil Pencegahan KSKP Polres Tarakan

    Kasat Narkoba dan 3 Anggota Polres Nunukan Ditangkap Bareskrim Polri Terkait Penyelundupan Sabu

    Amankan Perbatasan, BP3MI Kaltara Intensifkan Patroli Jalur Tikus

    Semangat Baru BP3MI Kaltara dalam Melayani dan Melindungi PMI

    Kompol Muhammad Aulia Nasution Lulus Sespimmen Angkatan ke-65, Siap Jadi Motor Perubahan di Tubuh Polri

    Peserta Sespimmen Polri Dikreg ke-65 Gelar Bakti Sosial di Tangerang Selatan

    Kapolres SBT Tidak Akan Bairkan Kriminalitas dan Premanisme Melenggang Bebas

    Kapolres Seram Bagian Timur Pimpim Sertijab Kabag Ops

  • Olahraga

    Gubernur Al Haris Minta KONI Segera Proses Pelaksanaan Musprov

  • Politik
Ado Bae
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Metro
  • Hukrim
  • Opini
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
Home Opini

PKC PMII Jambi di Persimpangan Jalan: Senior Lapar Panggung, Kader Jadi Penonton

by admin
06/07/2025
in Opini
0
PostTweetSendScan

Oleh: Rudy Saputra

Entah ini pergerakan mahasiswa atau opera sabun. Di panggung yang bernama
Pencalonan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) penonton disuguhi drama klasik: “Senior Tak Mau Pensiun.” Para kader muda yang baru belajar bicara idealisme terpaksa harus menyaksikan para mantan aktivis yang dulu katanya berjuang demi perubahan kini malah sibuk mengatur skenario di belakang layar.

Baca juga

No Content Available

Katanya ingin melahirkan pemimpin masa depan, tapi kenyataannya lebih suka memelihara bayangan sendiri di setiap forum. PKC, yang seharusnya menjadi pusat gagasan, kini lebih mirip arena adu gengsi.

Fenomena “senior tak mau kalah perang” menjadi ironi yang kian terasa. Bukannya menjadi pembimbing dan penuntun, sebagian senior justru terjebak dalam politik internal yang kaku, bahkan kadang memanfaatkan kaderisasi untuk mengamankan pengaruh pribadi.

Inilah titik kritis yang menjadikan PKC PMII Jambi berada di antara dua pilihan: maju dengan semangat baru yang dipimpin oleh kader-kader segar, atau stagnan karena bayang-bayang masa lalu yang tak kunjung usai.

Sebagai organisasi kader, PMII mestinya menjadi ruang dialektika, bukan arena dominasi. Ketika senior lebih sibuk mempertahankan “kursi pengaruh” dibanding menyemai nilai-nilai kaderisasi, maka makna rahmatan lil alamin dalam bingkai Islam Ahlussunnah wal Jamaah hanya akan menjadi jargon kosong.

Pengalaman senior memang penting, tetapi pengalaman yang baik adalah yang diwariskan, bukan dipaksakan.

Bukan antar kader, tapi antar mantan kader yang belum move on. Mereka muncul di setiap momentum penting, tak sekadar memberi petuah, tapi sibuk menentukan siapa boleh naik, siapa harus tumbang. Kader muda? Jangan mimpi kalau tak punya “restu langit” dari senior yang menganggap dirinya dewa sejarah.

Ini bukan lagi kaderisasi, tapi kadang terasa seperti feudalisme berjubah organisasi.

Ke mana idealisme itu pergi? Mungkin sedang ditahan sebagai mahar politik internal. Bukankah dulu kita diajari tentang nilai-nilai kritis dan mandiri? Tapi kini, keberanian berbeda pendapat dianggap pembangkangan.

Gagasan segar justru dibabat sebelum sempat tumbuh, karena takut menggeser kursi panas para jenderal veteran pergerakan.

Lucunya, para senior ini sering berdalih soal tanggung jawab moral. Tapi moral macam apa yang membuat mereka terobsesi mempertahankan pengaruh di struktur yang semestinya sudah mereka tinggalkan? Bukankah peran terbaik seorang senior adalah membimbing dari luar, bukan terus-terusan nyelonong ke dalam?

PKC PMII Jambi kini di persimpangan: apakah mau terus disetir oleh nostalgia para senior yang gagal pensiun politik, atau berani membuka jalan baru, meski tanpa aba-aba dari menara gading masa lalu? Kader muda punya pilihan: jadi pelengkap penderita, atau penulis naskah baru.

Sebab sejarah tak ditulis oleh mereka yang duduk nyaman di belakang layar, tapi oleh mereka yang berani mengambil risiko untuk menyusun babak baru. Dan untuk para senior yang masih sibuk “berperang” di usia matang: barangkali saatnya memikirkan hobi baru. Dunia luar masih luas, dan PKC bukan panggung seumur hidup.

Sudah saatnya PMII, terutama di level PKC, menegaskan sikap: bahwa estafet perjuangan harus diberikan kepada kader-kader yang tumbuh dari rahim pergerakan, bukan sekadar boneka atas kompromi kompromi elit yang tidak lagi kontekstual dengan zaman.

Persimpangan ini adalah momen reflektif. Apakah PMII ingin tumbuh menjadi gerakan independen yang melahirkan pemimpin visioner, atau tetap terjebak dalam siklus konflik internal yang tak pernah usai? Semua tergantung pada keberanian kader muda untuk berdiri tegak membawa perubahan, dan kebesaran hati para senior untuk legowo menyerahkan tongkat estafet, bukan terus bertarung dalam perang yang tak lagi relevan.

PKC PMII belakangan ini seperti pasar malam: ramai, gaduh, penuh tenda-tenda harapan, tapi lupa jalan pulang. Di tengah semangat kader muda yang ingin melaju, justru para senior muncul bak pemain lama yang menolak digantikan.

Tak cukup satu panggung, kini bahkan muncul dua, tiga panggung sekaligus masing masing paslon bikin deklarasi, bikin spanduk, dan… klaim menang!
Kalah tak mengapa, asal bisa bikin status dan bawa backing.

Alih-alih konsolidasi, kita justru disuguhi kompetisi siapa paling fasih mengutip AD/ART sembari menyimpan kartu truf dari “dewa senior.” Ya, karena dalam pergerakan ini, suara kader bisa saja kalah oleh suara bisikan senior. Dan ketika pesta demokrasi berubah jadi drama perebutan “tahta organisasi,” maka bukan lagi visi misi yang dibicarakan, tapi versi-notulen mana yang paling bisa diviralkan.

Lucunya, belum penghitungan tuntas, masing-masing paslon sudah menggelar “syukuran kemenangan.” Yang satu posting menang karena versi panitia A, yang lain bikin video testimoni versi panitia bayangan.

Semua merasa sah, semua merasa legal, dan semua menuduh yang lain inkonstitusional. Ini bukan musyawarah, tapi musuh-warah.

Katanya satu tubuh PMII, tapi urat leher tegang hanya gara-gara siapa yang boleh selfie di banner pelantikan.

Sementara itu, kader akar rumput hanya bisa geleng-geleng kepala. Mereka yang berharap lahir pemimpin baru justru disuguhi pertarungan para senior yang enggan pensiun.

Bukannya memberi ruang tumbuh, mereka malah sibuk menentukan siapa boleh tumbuh dan siapa harus gugur. Lupa bahwa organisasi ini bukan tempat pensiun pengaruh, tapi ladang kaderisasi gagasan.

Jika begini terus, PKC bukan lagi pusat gerakan, tapi pusat pertikaian. PMII bukan partai politik, tapi kok cara mainnya mirip minus anggaran, plus gengsi. Dan para senior? Mungkin sudah saatnya cari panggung lain. Menjadi legenda tak harus selalu tampil. Kadang, justru yang tahu kapan mundur, yang paling pantas dikenang.

Di persimpangan ini, kader muda harus memilih: terus jadi penonton dari bangku belakang, atau berani menyetir arah baru tanpa harus izin dari yang tak mau turun.

Penulis merupakan Demosioner Ketua Rayon PMII Fakultas Ushuluddin UIN STS Jambi

Tags: kursi pengaruhmantan kader yang belum move onPKC bukan panggung seumur hidup.PKC PMII Jambirestu langitSenior Tak Mau Pensiun
Previous Post

Musprovlub Formalitas? Eva Lam Kembali Jadi Ketum Gymnastik Jambi

Next Post

Semangat Baru BP3MI Kaltara dalam Melayani dan Melindungi PMI

Artikel lainnya

No Content Available
Next Post

Semangat Baru BP3MI Kaltara dalam Melayani dan Melindungi PMI

Dukung Atlet Muda, Al Haris Buka POMDA Jambi 2025

Amankan Perbatasan, BP3MI Kaltara Intensifkan Patroli Jalur Tikus

Kasat Narkoba dan 3 Anggota Polres Nunukan Ditangkap Bareskrim Polri Terkait Penyelundupan Sabu

BP3MI Kaltara Terima 14 CPMI Nonprosedural Hasil Pencegahan KSKP Polres Tarakan

Discussion about this post

Popular News

  • Kasus BUMD PT Siginjai Sakti Terus Bergulir, Sekda Kota Jambi Diperika Kejari Jambi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sampai Kapan Mobil Tangki PT Elnusa Petrofin Bertingkah, Ini Klarifikasinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tek Hui Terima Setoran Dari Napi Narkotika di Lapas Kelas II Jambi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan JCC Simpang Kawat Digarap Kejaksaan, Sekda Kota Jambi di Periksa Penyidik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat Pria di Gorontalo Ditangkap, Oplos Minyak Goreng Subsidi dan Dijual di Atas HET

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jual Narkoba Bawa Bendera Helen Pasti Aman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KM Kurnia Abadi 019 Diduga Bongkar Muat BBM Ilegal, Polda Jambi Irit Bicara KSOP Bungkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pastikan Stok Aman Jelang Ramadhan, Subdit Indaksi Ditreskrimsus Polda Jambi Cek Ketersediaan Gula Pasir di Distributor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penyidik Sudah Periksa Adi Varial Putra Mantan Kadisdik Provinsi Dalam Kasus Korupsi DAK Fisik SMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Apa dengan Lapas Narkotika Muara Sabak? Tersangka Narkoba Mengaku Dapat Barang dari Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

DISCLAIMER --- KODE ETIK --- PEDOMAN MEDIA SIBER --- REDAKSI --- SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Metro
  • Hukrim
  • Opini
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik

Jalan Bakti II Lorong Yuka No. 51 Rt. 15. Kelurahan Pasar Merah, Kecamatan Paal Merah Kota Jambi